Apa itu ghosting? Ghosting adalah Keadaan ketika seseorang yang kita anggap peduli dengan kita, misalnya teman atau seseorang yang dikencani, menghilang tanpa komunikasi dan tanpa penjelasan sama sekali. Not even a single text or call Mengapa ghosting terasa menyakitkan? - Perasaan tidak dihargai karena hanya “digunakan” saja lalu ditinggalkan. Hal ini juga menimbulkan perasaan dikhianati. - Penolakan dalam hubungan social mengaktifkan jalur rasa sakit diotak, yang sama dengan sakit secara fisik. - Ketidakjelasan (ambiguity), “Apa yang harus saya lakukan?”, “dia sibuk atau sedang sakit ya?” - Menurunkan self-esteem karena membuat kita mempertanyakan diri sendiri, “apa ini salah saya?”, “apa yang kurang dari saya?” Mengapa seseorang melakukan ghosting? 1. Menghindari ketidak nyamanan emosional yang dirasakan, namun dengan cara yang kurang memikirkan perasaan orang lain. 2. Adanya disonansi kognitif yang membuat mereka berpikir bahwa tidak apa-apa melakukan ghosting. 3. Kencan atau pertemuan online menyebabkan kurangnya hubungan timbal balik secara social, sehinggga ghosting dianggap tidak memberikan konsekuensi negative. Apa yang perlu diingat ketika mengalami ghosting? - Ini tidak ada kaitannya dengan pantas/tidaknya kamu dicintai! - Ghosting hanyalah tentang ketidakberanian pelaku untuk mengatasi ketidaknyamanan emosionalnya, serta ketidakpeduliannya akan perasaan orang lain. - Orang yang melakukan ghosting menunjukkan kurangnya kematangan emosional dan tidak bisa memperlakukan kamu dengan baik. Apa yang dapat dilakukan ketika mengalami ghosting? Jadilah seseorang yang lebih dewasa dan matang secara emosional dibandingkan pelaku. Focus pada pengembangan diri, dan mencintai diri sendi. Ingatlah bahwa kamu special dan kamu berharga!!!